KOHE

 

PUPUK KOHE

( KOTORAN HEWAN KAMBING )

Pupuk KOHE ( Kotoran Hewan Kambing ) adalah pupuk yang berasal dari kotoran ternak. Ternak yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk KOHE adalah ternak yang dipelihara masyarakat, yaitu kambing.

Pupuk KOHE ( Kotoran Hewan Kambing ) mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk KOHE di antaranya kalsium, magnesium, belerangnatrium, besi, tembaga, dan molibdenum.

Salah satu Kelompok Tani Hutan ( KTH ) binaan Penyuluh Kehutanan CDK wilayah Pacitan yang telah memproduksi Pupuk KOHE ( Kotoran Hewan Kambing ) adalah  KTH Wana Harapan Desa Mantren Kec. Punung Kab. Pacitan .

 


 Untuk mendapatkan bahan baku Kotoran Hewan Kambing  pengurus KTH Wana Harapan membeli dari anggota KTH yang mempunyai Kambing dengan harga per Zak Rp. 10.000 ,- lalu di timbun di Sekretariat KTH  untuk selanjutkan di proses menjadi Pupuk . Dalam Proses Pembuatan Pupuk KOHE dari bahan baku 3 Zak menjadi 1 Zak Pupuk KOHE .

Pada suatu kesempatan bulan yang lalu KTH Rukun Makmur Desa Gayuhan Kec. Arjosari Kab. Pacitan mengadakan Study Tiru ke KTH WanaHarapan Desa Mantren Kec. Punung Kab. Pacitan untuk melihat lebih dekat cara memproduksi Pupuk Kohe

 Dari hasil study tiru di dapatkan hal hal sebagai berikut :

Pupuk Kohe bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan an organik di dalam tanah, termasuk pupuk an organik. Selain itu, pupuk Kohe bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. 

Pupuk Kohe yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak nampak, dan baunya telah berkurang. Penggunaan pupuk Kohe yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk Kohe yang baik adalah dengan cara dibenamkan sehingga penguapan unsur hara akibat proses kimia dalam tanah dapat dikurangi.

 



Tahapan pembuatan Pupuk Kohe:

1. Siapkan tempat atau hamparan yang ternaungi dan jika hujan tempat tersebut tidak tergenang air.

2. Lakukan proses pencampuran bahan, agar mudah dan merata bisa dilakukan dengan cara membuat lapisan-lapisan.

3. Pembuatan lapisan dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan setebal ±20-30 cm.

4. Kemudian siapkan decomposes dan molasases dari dosis yang ditetapkan yang dilarutkan dalam air Kemudian disiramkan pada lapisan tersebut hingga kadar air mencapai 40% atau bisa diukur dengan cara diremas dengan tangan, air tidak menetes atau bahan organik tidak pecah saat genggaman tangan di buka.

5. Buat lapisan berikutnya hingga semua bahan habis, kemudian lapisan tersebut dicangkul dari salah satu sisi searah hingga menimbulkan timbunan baru.

6. Lakukan lagi ke arah kebalikannya, kemudian ditimbun atau dibuat gunungan sebesar lebar terpal penutup.

7. Timbunan ditutup rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga jika ada angin terpal tidak terbuka.

9. Perkirakan setelah 2 bulan  kompos sudah bisa dibongkar dan diangin-anginkan supaya menghilangkan bau amoniak .

Langkah kerja:

1.Setelah dibongkar dan diangin-anginkan, kotoran kambing harus kita hancurkan terlebih dahulu dengan memakai alat (mesin) .

2. Setelah kotoran kambing kita hancurkan di campur dengan Dolomit dengan Ph 7.  

3. Lalu di masukkan dalam Zak.                                                                                             

 



 

 Cara aplikasi pada tanaman :

Aplikasi pupuk Kohe untuk tanaman musiman dapat dilakukan bersamaan saat pengolahan lahan, pemupukan pada tanaman tahunan, sebaiknya dibenam pada bagian ujung perakaran, dan setiap tanaman umumnya memiliki ujung perakaran berada tepat di bawah daun paling ujung dari tanaman tersebut. Semakin banyak pupuk Kohe diberikan semakin meningkat kesuburan tanah





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arang Bakar

PENDAMPINGAN DESA DEVISA GULA AREN TEMON