Arang Bakar

ARANG BAKAR

DARI LIMBAH MENJADI BERKAH

 

Arang bakar adalah Pemanfaatan limbah kayu terbuat dari potongan-potongan kayu yang dipanggang secara tertutup dengan bara ranting-ranting kayu selama 3-4 hari terus menerus. Lamanya pemanggangan tergantung jenis kayu. dan  memerlukan waktu selama 4 hari.

Salah satu home industri pembuatan araang kayu ialah milik Bapak Mulyono yaitu anggota dari Kelompok tani Hutan ( KTH ) Lestari Desa Jatimalang Kec. Arjosari Kab. Pacitan Jawa timur dan merupakaan binaan dari Penyuluh Kehutanan CDK wilayah Pacitan .


Mulyono  mengatakan untuk membuat arang kayu bisa menggunakan segala macam jenis kayu, dan selama ini beliau mencampur semua jenis kayu seperti kayu sonokeling, mangga, akasia, Asam .“Untuk membuat arang kayu, saya campur semua kayu yang ada,seadanya kayu. "Asal bukan randu dan kayu dadap karena mudah lapuk” kata pria 56 tahun ini.

 keunggulan dari kayu arang miliknya ialah jika bahan kayu dari pohon asam, maka harganya bisa lebih mahal.  Keuntungan setiap bulan yang di dapat Paiman tidak pasti, karena tergantung dari stok bahan kayu.

Untuk mendapatkan bahan kayu di kirim dari daerah nawangan dan sekitarnya  -satu engkel bahan kayu seharga 500,000,- . Untuk proses pembuatan arang kayu, kayu dipotong dengan gergaji mesin kemudian ditumpuk menjadi satu dan dibakar kurang lebih selama 2-3 hari,setelah itu dibongkar dan jadilah arang.


Dapur pengolahan kayu arang Mulyono terletak dibelakang rumahnya,di atas lahan kurang lebih berukuran 50x20meter Dalam proses pembakaran di dua tungku . setelah terpotong semua di masukkan dalam tunggu jobongan yang kapasitasnya satu engkel kayu tadi

-di mulai pengapian semenjak itu 2/3 hari baru di padamkan dengan tanda2 di crobong sudah uap nya tidak mengepul hitam tp berubah jadi bening/putih

-di tunggu sampai dingin memerlukan waktu 3/5 hari baru bisa di bongkar


satu tungku bisa menghasilkan 14/15 sak tergantung besar kecilnya kayu bahan. satu sak di harga 60.000 yang penjualanya ke daerah nawangan dan sekitar arjosari utk pedagang sate


 jadi kesimpulanya mulai dari persiapan bahan baku sampai bakar dan sampai pembongkaran/pengadahan dalam sak membutuhkan waktu -+ 10 hari

 Pada masa kini, arang sebagai bahan bakar tungku atau anglo untuk memasak secara tradisional sudah semakin jarang digunakan. Kecuali di desa dan pelosok. 

Itu pun hanya jenis makanan tertentu yang memasaknya menggunakan bahan bakar arang, misalnya membuat bakmi dan nasi goreng Jawa, sate, kue serabi dan apem tradisional, nasi liwet, serta menggoreng biji kopi.

 Memasak dengan bahan bakar arang mempunyai cita rasa gurih dan aroma berbeda dengan bau wangi sangit yang tercipta dari asap yang dikeluarkan dari bara arang.

 

SEMOGA BERMANFAAT ...................................

 SALAM LESTARI ............................................... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEBAH KLANCENG

PENDAMPINGAN DESA DEVISA GULA AREN TEMON

Antisipasi Kebakaran Hutan