Pengembangan usaha ekonomi produktif dengan Pembuatan pakan ternak
PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF
DENGAN PEMBUATAN PAKAN TERNAK
Untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, Kelompok Tani
Hutan ( KTH ) Rukun Makmur Desa Gayuhan Kec, Arjosari Kab. Pacitan Prov. Jawa
Timur mengembangkan usaha ekonomi produktif dengan Pembuatan pakan ternak
Ruminansia ( Sapi, Kambing, Domba ) .
Dalam pembuatan pakan ternak ,KTH Rukun Makmur
mendapatkan sarana prasanana dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur Cq. Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Timur berupa alat COOPEER .( mesin pencacah rumput ) .
Dengan alat tersebut dan untuk mengantisipasi musim
kemarau yang langka pakan hijauan , maka KTH Rukun Makmur membuat pakan ternak
berupa Silase, Pakan ternak kering ( Hay ) maupun pakan Commplete.
Pentingnya ilmu pakan
ternak demi kesuksesan usaha peternakan . Bagi seorang peternak, bisa
dikatakan sukses ketika berhasil membangun peternakan yang besar, memiliki
hewan ternak yang banyak, dan memiliki hasil yang besar pula dari sana. Memang
untuk beternak tidaklah semudah yang dilihat. Butuh pengetahuan, pengalaman,
dan ketekunan sejati sebagai peternak dan memberikan yang terbaik pada peternakan
yang dimilikinya. Dengannya, Anda dapat menjalankan peternakan dengan lebih
baik, berkembang dengan pesat dan mendapatkan hasil seperti yang Anda dan
peternak lain inginkan.
Terlepas dari
pengalaman yang dimiliki, bagi seorang peternak ulung maupun peternak pemula,
satu hal yang tidak dapat dinomor duakan adalah pengetahuan tentang pakan
ternak. Karena hal ini sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan
hewan ternak Anda.
Dengan pengetahuan pakan yang tepat, maka peternak dapat fokus pada apa yang ingin ditingkatkan, ingin mempercepat pertumbuhan hewan ternak, penggemukan, atau memaksimalkan dan menjaga kualitas dari hasil hewan ternak tersebut.
Memang banyak jenis
bahan makanan yang dapat digunakan untuk pakan ternak. Tetapi secara umum,
bahan pakan ternak dibagi menjadi 5 jenis, pakan kasar, pakan penguat/
konsentrat, mineral, vitamin, dan pakan tambahan.
1. Pakan Kasar
Pakan kasar adalah pakan yang bervolume besar tetapi berat dari
setiap unit volume-nya rendah. Makanan yang termasuk pakan kasar dapat berasal
dari hijauan, antara lain:
- Rumput, bisa rumput lapangan, rumput tanaman,
rumput grinting, rumput benggala, rumput kolonjono, rumput tuton.
- Daun leguminos.
- Sisa hasil panen seperti jerami, baik jerami padi,
jerami kedelai, jerami jagung, maupun jerami kacang tanah.
Pakan ternak yang
berasal dari hijauan memiliki kandungan serat kasar sekitar 18% tetapi memiliki
kandungan energi yang rendah. Hijauan yang menjadi sumber nutrisi yang baik
adalah hijauan yang mengandung protein kasar sebanyak 20 % total bahan kering
seperti leguminosa/ kacang – kacangan.
Sedangkan, pakan dari
sisa hasil panen seperti jerami, hanya memiliki kandungan protein kasar sekitar
3 – 4 % bahan kering. Dari pakan hijau – hijauan yang berasal dari daun dan
rumput yang berkualitas, hewan ternak seperti sapi hanya dapat berproduksi 70%
dari kemampuan seharusnya.
Namun bagaimanapun
juga, pakan kasar sangat diperlukan untuk hewan ternak ruminansia karena
memiliki serat kasar tinggi yang dibutuhkan untuk merangsang rumen serta
menentukan kadar lemak susu.
1) Rumput
Gajah
Rumput gajah toleran
terhadap berbagai macam jenis tanah. Rumput gajah dapat tumbuh dari dataran
rendah hingga dataran tinggi, yang tahan terhadap lingkungan sedang, serta
curah hujan yang cukup, suka dengan tanah lempung yang subur, tetapi tidak
tahan terhadap genangan.
2) Rumput
Benggala
Rumput jenis ini
memiliki ciri – ciri bersifat perennial, batangnya kuat dan tegak, serta
membentuk rumpun dengan akar membentuk serabut dalam. Memiliki bunga berwarna
hijau atau keunguan.
Rumput benggala tumbuh
di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi 0 – 1200 meter di atas permukaan
laut.
3) Rumput Raja
Pengembangan rumput
raja biasanya dilakukan dengan stek batang atau pols dan mampu tumbuh dengan
baik pada daerah dengan tanah yang ringan sampai berat. Rumput raja mampu hidup
dan tumbuh di dataran dengan ketinggian 0 – 3000 meter di atas permukaan air
laut dengan curah hujan tahunan sebesar 1000 meter atau lebih.
Ciri – ciri rumput
raja antara lain, berdaun tunggal, batang berbentuk persegi dan silindris,
berakar serabut, dan tumbuh di daerah yang kering. Memiliki struktur daun yang
kasar, batang keras dan tebal. Bentuk daunnya panjang, dengan permukaan daun
yang luas.
4) Rumput
Meksiko
Seperti namanya,
rumput ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah. Yang dapat hidup di daerah
tropis yang basah dan juga di daerah subtropis dengan tanah berair. Serta
memiliki ciri daun yang lebih lebar dari rumput jenis lain, dengan panjang daun
sekitar 1,5 meter dan memiliki lebar daun sekitar 10 centimeter.
Rumput meksiko dapat
tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki tanah dengan struktru sedang
ataupun berat, dengan ketinggian sampai 1200 meter di atas permukaan air laut.
Serta curah hujan 2000 meter per tahunnya.
5) Rumput
Setaria
Rumput setaria atau
sering juga dikenal dengan nama Rumput Golden Timothy yang berasal dari Afrika
dan memiliki siklus hidup parenial. Cirinya tumbuh membentuk rumpun yang kuat
dan lebat, dengan daun yang lebar dan sedikit berbulu pada bagian permukaan
atasnya.
Rumput Setaria kalau
sudah berumur cukup dewasa, maka dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 180
centimeter. Memiliki karakter yang tahan terhadap lingkungan kering maupun
bergenang. Dapat hidup pada dataran dengan ketinggian 1000 kaki, dengan curah
hujan 25 inchi/ tahunnya.
Oh ya, untuk
mempermudah pemberian pakan rumput sapi, sebaiknya menggunakan mesin pencacah aneka rumput untuk mengecilkan ukuran rumput. Manfaatnya sapi akan
mudah mencerna rumput yang akan dikonsumsi.
2. Pakan
Penguat (Konsentrat)
Pakan penguat atau
disebut juga konsentrat adalah pakan ternak yang memiliki kandungan serat kasar
rendah, dibawah 18%. Nutrisi utama dari pakan konsentrat berupa energi dan
protein. Ada dua perbedaan konsentrat, yakni konsentrat sebagai sumber energi
dan sebagai sumber protein.
Konsentrat sumber
energi adalah konsentrat yang memiliki kadar protein kurang dari 20%.
Sebaliknya, konsentrat sumber protein adalah konsentrat yang memiliki kadar
protein di atas 20%.
Konsentrat merupakan
suatu bahan pakan ternak yang diberikan bersamaan dengan bahan pakan ternak
lainnya untuk meningkatkan kandungan gizi pakan ternak yang dicampurkan sebagai
pakan pelengkap.
Perternak sapi perah,
agar dapat menjaga produksi susu sapi, pakan ternak yang diberikan harus
sebagian besar dari pakan ternak konsentrat. Karena sapi yang hanya diberikan
pakan ternak dari hijauan akan memproduksi susu 30% lebih rendah dari sapi yang
diberikan pakan ternak hijauan yang juga ditambahkan dengan pemberian pakan
ternak konsentrat.
Sebab, sapi tidak
mampu menampung pakan kasar sesuai dengan energi yang dibutuhkan. Karenanya,
untuk mencukupi energi, maka diperlukanlah tambahan pakan konsentrat. Pakan
konsentrat bisa berasal,
Dari hewan:
- Tepung daging
- Tepung daging dan tulang
- Tepung darah
- Tepung bulu
- Tepung cacing
- Hasil sampingan pengolahan ikan, yaitu tepung
ikan
- Hasil sampingan pengolahan susu seperti lemak
susu dan bubuk susu skim.
Untuk pakan ternak
konsentrat yang berasal dari hewan ditandai dengan protein kualitas tinggi yang
jumlahnya relatif banyak, serta kandungan mineral yang cukup tinggi juga.
Mengandung protein lebih dari 47%, mineral Ca lebih dari 1%, P lebih dari 1,5%,
dan serat kasar kurang dari 2,5%.
Dari tumbuhan:
- Hasil panen pertanian seperti kedelai, kacang
hijau, jagung, dan yang lainnya.
- Sisa industri pertanian seperti bungkil kelapa/
kelapa sawit, bungkil wijen, bungkil kedelai, biji palm, biji karet, ampas
tahu, dedak sekam padi, dan yang lainnya.
Pakan ternak
konsentrat memiliki kandungan energi dan protein yang tinggi. Kelompok yang
memiliki kandungan terbanyak seperti jagung, biji – bijian, sorghum, yang SE
dan TDN yang tinggi, serat kasar yang rendah, kandungan protein kasar sedang,
serta kandungan mineral yang bervariasi.
Pakan ternak
konsentrat yang berasal dari tumbuhan memiliki kandungan protein 47%, mineral
Ca kurang dari 1%, P kurang dari 1,5 %, dan serat kasar yang lebih dari 2,5%.
Agar dapat sesuai
sasaran yang diinginkan, maka penggunaan pakan ternak konsentrat harus
memperhatikan 2 hal berikut ini:
- Pemberian pakan ternak konsentrat harus
memperhatikan kebutuhan nutrisi hewan ternak, jangan sampai pemberian
pakan ternak konsentrat terlalu berlebihan karena konsentrat hanyalah
penguat atau pakan tambahan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi saja.
- Pemberian pakan ternak konsentrat harus sesuai
dengan imbangan jumlah produksinya, susu ataupun daging.
Pakan fementasi adalah
hasil dari proses amoniasi, atau sering juga disebut sebagai peragian/
pemerana. Tujuan pembuatan pakan fermentasi adalah untuk memaksimalkan
pengawetan kandungan gizi pada pakan hijauan ataupun bahan pakan lainnya agar
dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tanpa mengurangi jumlah nutrisinya.
Kebutuhan gizi dan
nutrisi yang tercukupi, maka banyak efek positif yang didapatkan. Kualitas
hewan ternak yang semakin baik yang sudah pasti akan berdampak pada nilai jual
hewan ternak.
Dengan menggunakan
metode fermentasi, maka penyediaan pakan ternak akan lebih efisien. Adapun ciri
– ciri dari pakan fermentasi yang sudah jadi, seperti ada peningkatan suhu, ada
perubahan warna, dan menjadi lebih lapuk/ empuk.
4. Mineral
Mineral atau zat – zat
garam sangat dibutuhkan untuk hewat ternak perah. Zat anorganik seperti :
Kalsium, Kalium, Zat besi, Fosfat, Natrium, Magnesium, dan yang lainnya adalah
macam – macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak.
Tambahan mineral
memang dibutuhkan sebagai tambahan pada beberapa pakan ternak, tetapi tidak
semua, karena sebagian besar mineral tersebut dapat diperoleh dari bahan – bahan
makanan ternak yang diberikan. Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui
kandungan dari pakan ternak yang diberikan, apakah sudah mencukupi kebutuhan
mineral hewan ternak atau tidak.
5. Vitamin
Vitamin sangat penting
untuk mengoptimalkan pertumbuhan, dan menjaga fungsi alami dari sistem tubuh
hewan ternak.
Ada dua 2 kelompok
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak, yaitu vitamin yang larut dalam
air diantaranya vitamin B kompleks, B6, B12, C, biotin, kholin, inondol,
niacin. Dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin, A, D, E, dan K.
Memang vitamin hanya
sedikit yang dibutuhkan, tetapi hal ini sama sekali tidak boleh diabaikan
karena tidak semua bahan pakan ternak mengandung vitamin yang lengkap,
mengingat resiko dari hewan ternak yang jika kekurangan vitamin maka dapat
mengakibatkan tubuh hewan ternak lemah, sakit – sakitan, dan bahkan kematian.
6. Pakan
Tambahan
Adalah pakan yang
digunakan hanya sebagai tambahan dan bukanlah untuk konsumsi pokok bagi hewan
ternak. Pakan tambahan yang dimaksudkan adalah produk yang tidak bernutrisi,
namun berguna untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, ataupun menyembuhkan
hewan ternak. Diantaranya, antibiotik, anti toksin, obat cacing, hormon, dan
yang lainnya.
Pada pemberian
antibiotik sendiri, dimaksudkan untuk memodifikasi keseimbangan bakteri yang
berada dalam saluran pencernaan hewan ternak. Keseimbangan antara bakteri yang
menguntungkan dan bakteri yang merugikan akan mencegah terjadinya penurunan
produksi ternak.
Setelah mengetahui 5
jenis bahan pakan ternak di atas, semoga bisa bermanfaat dan menjadi informasi
tambahan untuk Anda para peternak yang belum begitu paham dengan jenis – jenis
pakan ternak.
Selain pembuatan pakan ternak ,
harus di perhatikan beberapa hal yang diketahui oleh penernak yaitu :
Sanitasi Perkandangan , pakan ternak dan
Perhatian terhadap ternak .
Dalam pembuatan pakan ternak ,kita
manfaatkan hutan kita untuk di tanami hijauan pakan ternak dengan tidak
mengurangi kelestarian hutan dan lingkungan .......
Komentar
Posting Komentar