SAMBUNG PUCUK
Sambung Pucuk merupakan perbanyakan tanaman gabungan
antara perbanyakan secara generatif (dari persemaian biji) dengan salah satu
bagian vegetatif (cabang/ranting) yang berasal dari tanaman lain namun tetap
sejenis
Sambung pucuk/grafting merupakan salah satu
metode perbanyakan vegetatif buatan yang digunakan untuk memperbaiki sifat tanaman baik sifat yang
berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas.
Salah satu Program kegiatan penyuluhan kehutanan CDK
Wilayah Pacitan,penyuluh kehutanan wilayah kerja Kecamatan Arjosari Kab.
Pacitan Provinsi Jawa Timur ,untuk mendapatkan hasil guna yang lebih unggul
tanaman kehutanan maupun tanaman produktif adalah dengan teknik sambung pucuk .
Hal ini telah dilakukan pada Kelompok Tani Hutan (
KTH ) Sumber Urip III Desa Karangrejo Kec. Arjosai Kab. Pacitan bersama dengan
Penyuluh Kehutanan CDK wil Pacitan berkalaborasi dengan Penyuluh Pertanian UPT
wilayah Kec. Arjosari .
Teknik ini bisa dilakukan pada tanaman yang
memiliki kambium seperti mangga, srikaya, rambutan, durian maupun alpukat. Dengan
sambung pucuk, didapat tanaman yang punya perakaran kuat karena memiliki akar
tunjang, serta memiliki sifat yang sama sesuai keinginan
Tanaman Sambung pucuk yang digunakan adalah tanaman
produktif yang berasal dari Pembibitan Permanen BP DAS Solo . yang di
ujicobakan adalah bibit Durian.
Kelemahan Sambung Pucuk Perbanyakan dengan
sambung pucuk memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut adalah waktu untuk memperoleh benih siap tanam asal
sambung pucuk relatif lama. Waktu yang dibutuhkan bisa mencapai 2 kali
waktu yang dibutuhkan untuk benih siap tanam asal gelondong
Cara melakukan
teknik sambung pucuk yaitu:
·
Siapkan alat dan bahan berupa batang bawah, batang
atas, plastik es, tali rafia, gunting pangkas dan pisau okulasi yang tajam;
·
Pilih batang bawah yang diameternya sama dengan batang
atas (entres);
·
Potong batang bawah setinggi ±20-30 cm dari permukaan
tanah;
Syarat pucuk yang akan dijadikan entres untuk
penyambungan yaitu:
1) Tidak sedang
berdaun muda (tumbuh aktif),
2) Tidak bercabang,
3) Sehat,
4) Telah dilakukan
perompesan daun
Syarat batang bawah untuk sambungan menggunakan
batang tunas air yaitu batang yang
masih hijau dan arah tumbuh keatas.
Penyusuan adalah
cara penyambungan tanaman dimana kedua tanaman baik batang atas maupun batang
bawah masing-masing masih memiliki system perakarannnya. Sedangkan budding
adalah salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran batang atas tereduksi
menjadi hanya terdiri atas satu mata tunas (Hartmann et al, 1997).
Waktu yang dibutuhkan dari penyambungan hingga
menyatunya 2 batang sekitar 8-10
minggu .
Tali sungkup dibuka setelah tunas panjang
sekitar 1 cm dan 2-3 hari berikutnya sungkup plastik diambil,
tali sambungan dibuka setelah berumur 2-3 bulan
Tunas akan tumbuh setelah 7–10 hari dan
penyambungan dinilai berhasil apabila setelah 2 bulan hasil sambungan masih
hidup dan tumbuh dengan baik (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, 2003). Proses
sambung pucuk dapat dilakukan sebagai berikut: batang bawah dipotong dan
menyisahkan 3–5 helai daun.
Batang atas yang biasanya disebut entres
adalah calon bagian atas atau tajuk tanaman yang di kemudian hari akan
menghasilkan buah berkualitas unggul. Entres yang digunakan dalam okulasi
harus dalam keadaan segar, akan tetapi kenyataan di lapangan sering terjadi
penundaan penggunaan bahan entres yang sudah diambil.
Komentar
Posting Komentar